Welcome to Blogberry Emry, feel free to leave comment....if you feel uneasy with any post in this blog, simply click the top right button a.k.a close. thank you

Page Views

Follow jer tak kena bayar pon

Sistem Kardiovaskular


Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah yang berfungsi mengamgkut zat – zat penting keseluruh tubuh.
Jantung merupakan suatu pompa yang terbentuk dari sel-sel otot yang memompa darah ke seluruh bagian tubuh manusia.Alat ini berukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan dan merupakan alat penting dalam sistim kardiovaskular.Walaupun jantung hanya berukuran sekepalan tangan,

Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah yang berfungsi mengamgkut zat – zat penting keseluruh tubuh.
Jantung merupakan suatu pompa yang terbentuk dari sel-sel otot yang memompa darah ke seluruh bagian tubuh manusia.Alat ini berukuran sedikit lebih besar dari kepalan tangan dan merupakan alat penting dalam sistim kardiovaskular.Walaupun jantung hanya berukuran sekepalan tangan, namun alat ini dapat memompa sebanyak 5 sampai 6 liter ( kira- kira 1,5 galon ) darah permenit, sekalipun dalam keadaan istirahat.JAntung manusia berupa pompa otot yang berongga yang terdiri dari 4 bilik.Dua bilik atas disebut serambi ( atrium kanan dan atrium kiri ) dan dua bilik bawah disebut ( ventrikel kanan dan ventrikel kiri ).



Sistem Kardiovaskuler


2.1 Fungsi Umum Jantung Sistem Sirkulasi



Fungsi sebagai pompa Struktur Bagian Sifat Kerja otot jantung
anatomis

Pengaturan Suara jantung Penjalaran impuls jantung
Fungsi
HIPERTENSI
Siklus jantung


2.2.Sistem kardiovaskular


Pengertian : System yang mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh dan menyalurkan kembali ke jantung.

Fungsi :


1.Memompa darah ke seluruh bagian tubuh (jantung)

2.Membawa gas pernapasan dan metabolit dari dan ke dalam jaringan (darah)

3.Mengangkut zat-zat yang penting (membawa dan menghantarkan gas, metabolit, cairan ke dalam jaringan)

4.Membawa kelebihan cairan jaringan kembali ke peredaran

Struktur anatomi

1.Jantung
jantung terdiri dari jaringan yang memiliki fungsi kontrAksi, dan hampir separuh dari seluruh berat jantung terdiri dari otot bergaris. jika jantung berkontraksi dan berelaksasi, maka timbul perubahan-perubahan tekanan dalam jantung dan pembuluh darah, yang menyebabkan pengaliran darah ke seluruh jaringan.
otot jantung merupakan jaringan sel-sel yang bersifat kontraktil dan terdapat dalam atrium maupun ventrikel, serta memiliki kemapuan untuk meneruskan rangsangan listrik jantung secara mudah dan cepat di seluruh bagian otot-otot jantung.
tiap sel otot jantung dipisahkan satu sama lain oleh intercalated disc dan cabang-cabangnya membentuk suatu anyaman dalam jantung. intercalated disc inilah yang mempercepat hantaran rangsangan listrik potensial di antara serabut-serabut sel otot jantung. proses demikian terjadi Karen intercalated disc memiliki tahanan aliran listrik potensial yang lebih rendah dibandingkan bagian otot jantung lainnya.
otot bergaris jantung membentuk ruang-ruang jantung dan menjadikan jantung sebagai “a globular muscular organ”. jaringan serabut elastisnya membentuk suatu lingkaran yang mengelilingi katup-katup jantung. otot atrium umumnya tipis dan terdiri dari dua lapisan yang berasal dari sudut sebelah kanan jantung, sedangkan otot ventrikelnya lebih tebal dan terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan superficial, lapisan tengah, dan lapisan dalam. ventrikel kiri memiliki dinding 2-3 kali lebih tebal daripada dinding ventrikel kanan dan mendominasi bangunan dasar otot jantung dalam membentuk ruangan-ruangannya.
ketiga lapisan otot jantung tersebut berkesinambungan satu dengan yang lain, dengan lapisan superficial berlanjut menjadi lapisan tengah. di dalam ventrikel, ketiga lapisan otot jantung tersebut mengandung berkas-berkas serabut otot yang terdiri dari superficial sinospiral bundle, superficial bulbospiral bundle, deep sinospiral bundle, deep bulbospiral bundle. keempat berkas tersebut berasal dari fibrotndenious ring structure yang terdapat di bagian basis cordis, yang serabutnya berkonvergensi dalam bentuk spiral menuju ke apex cordis kemudian kembali lagi ke tempat asalnya.

2.Sistem sirkulasi secara anatomi system sirkulasi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

System distribusi yang terdiri dari arteri dan arteriola yang berfungsi sebagai transport atau penyalur darah ke semua organ dan jaringan sel tubuh serta mengatur alirannya ke bagian-bagian tubuh yang membutuhkannya, selain itu juga berfungsi untuk menjalarkan tekanan pulsasi yang berasal dari jantung ke seluruh pembuluh darah arteri dan arteriola.

System difusi yang terdiri dari pembuluh darah kapiler yang ditandai dengan dindingnya yang tersusun sedemikian rupa sehingga memungkinkan proses difusi suatu bahan berlangsung di dalamnya; seperti karbondioksida, oksigen, zat gizi, dan sisa metabolisme.

System pengumpul yang berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan darah dari kapiler, pembuluh limfe, dan atau langsung dari system arteri.


2.3 Jantung

Struktur anatomi


Letak: rongga dada atau thoraks tengah lebih ke kiri ( terdapat di dalam cavum pericardi )
Ruangan antara pericardium parietal dan viscerale disebut spatium pericardii yang mengandung sedikit cairan yang amat licin, sehingga memungkinkan jantung bergerak tanpa hambatan dalam saccus pericardii.


- Hubungan jantung dengan sekitarnya :
ruangan pada cavum thoracis
terletak antara pulmo dextra dan sinistra
diatas diafragma
dibelakang sternum dan costae
Disebut dengan Mediastinum, terbagi menjadi :

1. Mediastinum Superior
Terisi sebagian besar oleh pembuluh-pembuluh darah besar dari jantung

2. Mediastinum Inferior
Dari anterior ke superior, mediastinum inferior dibagi menjadi:
Mediastinum anterior
terdapat pembuluh-pembuluh darah besar anterior
Mediastinum medius
disini terletakiolr sebagian besar jantung


3. Mediastinum posterior
Di bagian atas dari mediastinum posterior ini terdapat trachea, bronchus primaries sinistra dan dextra yang menuju paru dan esophagus yang terletak dorsal dari trachea, yang kemudian berjalan posterior dari jantung dan akhirnya menembus diafragma untuk melanjutkan diri sebagai gaster (lambung).

Pelindung : dinding thoraks ( kulit , otot , sternum , costae <> , vertebra )
Posisi :
Basis : posterior-superior C II
Apex : antero-inferior ICS V ( 2 jari di bawah papilla mamma)
= bagian ventrikel paling tebal
= punctum maximum
= point of maxima intensity
Ukuran : 12 – 14 cm X 8 – 9 cm X 6 cm
Berat : 250 – 350 gram

Bagian Jantung


Jantung terdiri atas 2 pompa terpisah yakni jantung kanan yang memompa darah ke paru –paru dan jantung kiri yang memopakan darah ke organ –organ perifer.
Selanjutnya setiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan 2 ruang pompa yang dapat berdenyut yang terdiri atas 1 atrium dan 1 ventrikel
Atrium terutama berfungsi sebagai pompa primer yang lemah bagi ventrikel yang membantu mengalirkan darah masuk ke dalam ventrikel dan mempunyai 2 lapis yang saling tegak lurus
Ventrikel berfungsi untuk menyediakan tenaga uatma yang dapat dipakai untuk mendorong darah ke sirkulasi pulmonal atau sirkulas perifer dan mempunyai 4 lapis
Pemisah ruang atrium-ventrikel annulus fibrosus ( jaringan ikat )
Penghubung : av Node
Kerangka jantung / Cardiac skeleton :
struktur penyangga yang merupakan tempat melekatnya sebagian besar myokar dan katup jantung
terdiri atas jaringan ikat yang berbentuk rumit , dibagi menjadi 3 bentukan :

a)Annuli fibrosi = berupa 2 pasang cincin jaringan ikat, yang merupakan tempat melekatnya sabut-sabut otot jantung dan katup.1 pasang mengelilingi aorta dan arteri pulmonalis dan 1 pasang mengelilingi lubang atrioventrikular yang kemudian akan bergabung dengan septum interventrikular


b)Trigona fibrosa = berupa jaringan ikat padat dentra 2 pasang annuli fibrosa
c)Septum membranacea = terdapat pada septum interventrikuler bagian atas, strukturnya atas aponeurosis tang terdiri atas sabut-sabut kolagen yang bersejajar
pada manusia cardiac skeleton terdiri atas jaringan padat
pada mamalia terdiri atas jaringan chondroid atau tulang rawan
Nodal Tissue


a.Sino atrial ( S A ) Node
terletak pada dinding V cava superior yang berbatasan dengan atrium kanan
terdiri atas anyaman rapat sabut-sabut purkinye kecil
merupakan tempat awal timbulnya rangsangan untuk memulai kontraksi atrium
fungsi : sebagai pace maker , karena gelombang rangsang yang terjadi disi akan merangsang kontraksi ventrikel


b.Atrio Ventrikuler ( AV ) Node
terletak pada dinding medial atrium kanan diatas pelekatan katup trikuspidalis
terdiri atas anyaman rapat sabut purkinye yang kecil-kecil dengan jaringan ikat diantaranya

Lapisan Jantung


Dinding jantung terdiri atas 3 lapis :


1.Endokardium, Pada atrium lebih jelas. Terdiri atas :
Selapis endotel : merupakan lapisan yang terdalam, terdiri atas epitel selapis pipih
Lappisan subendotel : terdiri atas jaringan ikat yang mengandung sabut elastis dan sedikit otop polos


Lapisan elastika muskular : Mengandung banyak sabut elastis dan sedikit otot polos.
Lapisan sub endokardium : Lapisan di bawah endokaardium, menghubungkan endokardium. Terdiri atas jaringan ikat kendor dengan pembuluh darah dan kadang mengandung sabut purkinje.


2.Myokardium
Merupakan anyaman otot jantung yang tersusun berlapis – lapis secara spiral sehingga daya pompanya besar. Otot jantung mempunyai tanda khusus adanya intercalated disc (discus iinterkalaris).
Mengandung pembuluh darah dan sabut – sabut saraf taak bermielin.
Kapiler banyak, kira – kira 2 kalinya kapiler pada otot bergaris
Trabuculae Carnae : Adalah lipatan – lipatan pada permukaan dalam jantung merupakan sisa – sisa otot jantung dalam masa pertumbuhan.

3.Epicardium / pericardium visceralis, terdiri atas :
Mesotalium : yang terdiri atas epitel selapis pipih
Lapisan Sub Mesotalium : yang terdiri atas sabut kolagen dan sabut elastis
Lapisan Sub Epikardial : yang teridri atas jaringa ikat kendor yang terfiri berisi banyak sel lemak, pembuluh darah dan saraf, menghubungkan myokrdium dan epikardium.
Pericardium (Pars Parietalis) :
beridi cairan pelican, cegah gesekan, trauma (-))
àMembatasi rongga yang disebut cavum pericardi (antara epikardium dengan pericardium
Tidak menempel pada myocardium
Terdiri atas :
Mesotalium
Jaringan ikat yang mengandung sabut elastis, sabut kolagen, makrofag. Dan sebagainya
Lapisan sel – sel lemak

Katub Jantung


a)Atrio ventrikuler
Fungsi : untuk mencegah aliran balik darah yang berasal dari ventrikel menuju ke atrium selama fase sistolik
Mekanisme kerja katup jantung : Semua katup membuka dan menutup secara pasif , yaitu katup- katup ini akan menutup sewaktu gradient tekanan balik mendorong kembali ke belakang dan katup-katup ini membuka bila gradient selaput hampir tidak membutuhkan aliran darah balik.

Dibagi menjadi 2 :


1.tricuspidalis ( atrio ventricular kanan )

Berada diantara atrium kanan dan ventrikel kanan.
Bila katup ini terbuka, darah akan mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan.
Fungsi : mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi ventrikel.
Katub ini terdiri dari 3 daun katub.

2. bicuspidalis / mitaral ( atrio ventricular kiri )

Mengatur aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri.
Terdiri dari 2 daun katub.


b)Semilunar
Fungsi : untuk mencegah aliran balik darah yang berasal dari aorta dan arteri pulmonalis kembali ke ventrikel selama diastolic
Katup ini jauh lebih tebal dan membutuhkan aliran balik yang agak kuat selama beberapa milidetik untuk menutup.
Terdiri atas :


1.Katub Pulmonal

Setelah katub trikuspidalis tertutup, darah akan mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui truncus pulmonalis.
Truncus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri.
Katub ini terdapat pada pangkal truncus pulmonalis.
Terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel kanan relaksasi sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis.
Terdiri dari 3 daun katub

2.Katub Aorta

Terdiri dari 3 daun katub yang terdapat pada pangkal aorta.
Mekanisme Kerja Katub
Atrium kanan kontraksi → katub trikuspidalis terbuka dan katub pulmonal tertutup → darah mengalir dari atrium kanan menuju ventrikel kanan → ventrikel kanan kontraksi → katub trikuspidalis tertutup (untuk mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan) dan katub pulmonal terbuka → darah mengalir dari dalam ventrikel kanan melalui truncus pulmonalis → darah menuju ke arteri pulmonalis → masuk dalam paru.
Atrium kiri kontraksi → katub bikuspidalis terbuka dan katub aorta tertutup → darah mengalir dari atrium kiri menuju ventrikel kiri → ventrikel kiri kontraksi → katub bikuspidalis tertutup (untuk mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan) dan katub aorta terbuka → darah mengalir dari dalam ventrikel kiri → darah menuju ke aorta → ke seluruh tubuh.

Gambar ruang dan katub jantung


2.4.Sifat dan Kerja Otot Jantung


Histologik Otot Jantung
Jaringan otot jantung mempunyai garis-garis melintang seperti otot bergaris. Otot ini mempunyai inti ditengah dengan sarkoplasma yang cukup banyak mengelilingi inti dan myofibril. Sarkolemanya tipis dan sabut otot ini relative lebih pendek dibandingkan dengan otot bergaris yaitu hanya 50 – 100 mikron.

Sabut otot jantung bercabang-cabang dan percabangan ini membentuk anyaman yang kompleks. Dengan mikroskop sinar akan tampak garis-garis melintang yang lebih tebal yang disebut INTERCALATED- DISK.
Bila dilihat dengan elektron mikroskop, ternyata intercalated disk ini merupakan dua struktur yang saling menempel dan merupakan batas antara sabut otot jantung satu dengan yang lain.
Dinding jantung mengandung banyak pembuluh darah dan diantara sabut otot jantung kaya dengan plexus pembuluh darah kapiler. Supply darah untuk otot jantung berasal dari Arteria Coronaria dengan volume kurang lebih dua kali lipat dari supply darah pada otot bergaris. Pembuluh darah ini akan mensupply makanan dan oksigen untuk otot tersebut sehingga jantung bisa mempertahankan denyut jantung dengan teratur. Dalam hal ini ditunjang dengan banyaknya jumlah mitokondria dan perkembangan sarcoplasmic reticulum yang baik.

Sabut-Sabut Purkinje
Terletak didalam lapisan sub-endokardium. Berbentuk seperti otot jantung tetapi besar-besar dan berwarna pucat karena jumlah myofibril lebih sedikit dan lebih jarang. Myofibril berkumpul ditepi sehingga daerah sekitar inti tampak lebih pucat sarkoplasma banyak. Sabut-sabut purkinje dikelilingi oleh jaringan ikat.





Sifat Otot Jantung


Irritability ( Bathmotropic ) = Peka Rangsang
Potensial aksi otot jantung : RMP = -80 s/d -85 mV
Terjadi ”plateau” = repolarisasi lambat, sebab :
influks lambat Ca++
inaktivasi influks Na+ terlambat
efluks K+ terlambat
Contractility ( Inotropic ) = Dapat Berkontraksi
Periode Refrakter Absolut
Periode tidak dapat rangsang ini mengakibatkan tidak terjadi tetani
b. Periode Refrakter Relatif
Periode dapat dirangsang dengan intensitas lebih kuat ini mengakibatkan terjadinya summasi kontraksi
Conductivity ( Dromotropic ) = Menghantarkan Rangsang
Kecepatan penghantaran impuls :
Otot Atrium : 0,3 m/det
terlambat
àJunctional Fiber : 0,01 m/det
AV node : 0,1 m/det
Otot Ventrikel : 0,4 – 0,5
tercepat
àPurkinje : 1,5 – 4 m/det
Rhythmicity ( Chronotropic ) = Bersifat Ritmis
RMP pada SA node = -50 mV
sedikit saja kebocoran Na+

Potensial aksi


Kontraksi berulang


Ritmis

Fisiologis Otot Jantung


atrium , otot ventrikel dan serat otot khusus penghantar rangsangan dan pencetus rangsangan
Tipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama seperti otot rangka bedanya otot tersebut kontraksi otonya lebih lama.
Sera-serat oto khusus penghantar dan pencetus rangsangan berkontraksi ldengan emah sekali sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif,dan serat-serat ini menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi sehingga serat-serat ini dapat bekerja sebagai suatu system pencetus rangsangan bagi jantung
Otot jantung bergaris-garis , mempunyai myofibril-miofibril tertentu yang mengandung filament aktin dan myosin
Otot jantung sebagai suatu sinisium , dari banyak sel –sel otot jantung , tempat sel otot jantung itu terikat dengan sangat kaut sehingga bila salah satu sel otot ini terangsang,potensial aksi akan menyebar dari satu sel ke sel lain melalui kisi-kisi yang saling berhubungan
Jantung terdiri atas dua sinisium ; sinisium atrium yang menyusun dinding kedua atrium dan sinisium vnetrikel yang membentuk dinding kedua ventrikel
Pembagian massa otot jantung menjadi dua sinisium fungsional akan menyebabkan atrium berkontraksi sesaat sebelum kontraksi vnetrikel yang penting bagi efektifitas pompa jantung

2.5.Penjalaran Impuls Jantung


SISTEM PENGHANTAR RANGSANGAN

1.SINO ATRIAL (SA) NODE
Terletak pada diding vena cava yang berbatasan dengan atrium kanan.
Terdiri atas anyaman rapat serabut purkinye yang kecil
Merupakan tempat awal timbulnya rangsangan untuk memulai kontraksi atrium.
Fungsi: sebagai pace maker, karena gelombang rangsangan yang terjadi disini akan meragsang kontraksi ventrikel

2.ATRIO VENTRIKULER (AV) NODE
Terletak pada dinding medial atrium kanan, diatas perlekatan katub trikuspidalis.
Terdiri atas anyaman rapat serabut purkinye yang kecil-kecil dengan jaringan ikat diantaranya.

3.SERABUT PURKINYE
Terletak di dalam lapisan sub-endokardium
Berbentuk seperti otot jantung besar-besar dan berwarna pucat karena jumlah myofibril lebih sedikit dan ebih jarang.
Myofiblilnya terkumpul di tepi sehingga daerahsekitar inti tampak lebih pucat.
Sarkoplasmanya banyak
Serabut purkinye ini dikelilingi oleh jaringan ikat.

4.BUNDLE OF HIS
Terletak didalam lapisan SUBENDOKARDIUM terutama sepanjang septum interventikularis



Penjalaran Impuls

2.6.Fungsi Jantung sebagai Pompa


Syarat Pompa Jantung
Katub : fungsi baik
Pengisian darah : atrium dan ventrikel
frekuensi jantung
àKontraksi bergantian atrium dan ventrikel

Satu Siklus Jantung
Dimiliki oleh atrium dan ventrikel :
Systole : fase kontraksi, terjadi ± 0,3 detik (40%)
Diastole : fase relaksasi, terjadi ± 0,6 detik (60%)
± 0,9 detik (100%)
Heart Rate (HR) = 60” : ± (0,9”) = ± 70x/min
Mekanisme Sirkulasi Darah melalui Ruangan – Ruangan Jantung
Pada waktu ventrikel jantung berkontraksi, menimbulkan tekanan ballik ke valvula atrio ventikularis, yang akan menyebabkan tertutupnya katub – katub ini, sehingga darah tidak mengalir kambali ke atria
Pada saat yang sama, terjadi kompresi dinding ventrikel darah, sehingga mendorong valvula semilunaris yang menyebabkan katub – katub ini terbuka dan darah mengalir ke arteri pulmonalis comunis atau ke aorta
Kemudian bila ventrikel relaksasi, tekanan darah yang tinggi dalam arteri – arteri besar menekan darah kembali, yang menyebabkan valvula semilunaris tertutup sehingga menyebabkan aliran balik darah dari arteri ke ventrikel
Pada saat yang sama pula, darah kembali ke jantung dari vena – vena sistemik, menyebabkan valvula atrio ventrikularis terbuka dan mengisi kembali ventrikel untuk mempersiapkan siklus pompa berikutnya
Fungsi Atrium sebagai Pompa Primer
Dalam keadaan normal, darah mengalir secara terus – menerus dari vena – vena besar menuju ke atrium, kira – kira 75% dari darah tersebut akan mengalir langsung melawati atrium dan masuk ke dalam ventrikel bahkan sebelum atrium berkontraksi. Kontraksi atrium menyebabkan tambahan pengisisan ventrikel sebesar 25%. Oleh karena itu atrium dikatakan berfungsi sebagai pompa primer yang meningkatkan efektivitas pompa ventrikel sebanyak 25%.
Fungsi Ventrikel sebagai Pompa
Pengisian ventrikel. Selama fase sistolik ventrikel, sejumlah besar darah terkumpul dalam atrium karena katub A-V tertutup. Oleh karena itu, sesudah sistolik dan tekanan ventrikel turun lagi sampai ke nilai sistoliknya rendah, tekanan yang cukup tinggi di dalam atrium segera mendorong katub A-V agar terbuka sehingga darah dapat mengalir dengan cepat ke dalam ventrikel.
Keadaan yang Mempengaruhi Pompa Jantung


Tekanan Darah (TD) : TD sistole > CO ↓
à170 mmHg
Suhu
frekuensi ↑
à proses self exitation à permeabilitas membrane meningkat àPenongkatan suhu sampai dengan 420C
Penurunan suhu : frekuensi ↓
kontraktilitas miokardium ↓
àHiperkapnea (CO2 ↑), Hipoksia (O2↓) dan asidosis (pH ↓)
Obat – obatan
Digitalis : ionotropik ositif
Quinidine, procainamide, barbiturate : ionotoppik negative
Derivat Xhantin, missal : cafein, teofilin : ionotropik positif
Excersise
Heart Rate Max : 220 – umur
Heart Rate Submax : 80% (220 – umur)
Contoh : usia 20 tahun, HR submax = 80% (220 – 20) = 160x/min

2.7.Fase Siklus Jantung


Fase Sistole


1.Isovolumic Contraction (Isometric)
Volume ventrikel tetap (kontraksi isometerik)
Tekanan ventrikel meningkat > atrium
suara I
àKatub AV menutup
Tekanan atrium meningkat (c wave) akibat mencembungnya katub AV ke ararah atrium saat tekanan ventrikel menutup
Tekanan aorta tetap
2.Ejection (Pengosongan Cepat Ventrikel)
50 – 60 ml (ESV)
àVolume ventrikel menurun cepat : 120 – 130 ml (EDV)
Katub AV masih menutup
Tekanan ventrikel meningkat hingga > aorta
Tekanan ventrikel : kanan (8 – 22 mmHg) dan kiri (80 – 120 mmHg)
Katub aorta terbuka
Tekanan atrium menurun (bagian dari c. wave), selanjutnya mulai meningkat (pengisian atrium oleh venous return)
Tekanan aorta meningkat <>
à suara II Awal fase : katub terdorong ke ventrikel , tekanan aorta turun sesaat àaorta Katub aorta menutup >> ventrikel

2.Rapid Inflow (Pengisian cepat Ventrikel)
Volume ventrikel meningkat cepat (± 60% = pengisian pasif)
Suara III : pengisian cepat ke ventrikel
Tekanan ventrikel tetap rendah (<> ventrikel
Tekanan aorta mulai menurun > ventrikel

3.Diastasis


Volume ventrikel meningkat ± 10 % = pasif
Tekanan ventrikel tetap, masih <> ventrikel
Katub aorta menurun landai (> ventrikel)
4.Atrial Sistole
Volume ventrikel meningkat (30%=aktif)
Tekanan ventrikel meningkat <> ventrikel (a Wave) akibat kontraksi atrium
Tekanan atrium kanan ± 4 – 6 mmHg ; kiri ± 7 – 8 mmHg
Tekanan aorta menurun landai > ventrikel
Istilah yang Berkaitan dengan Fungsi Jantung sebagai Pompa
Heart Rate ( HR ) = frekuensi denyut jantung per menit
72x/min
àNormal : 60 – 90 x/min
Bradicardia <> 90x/min
End Diastolic Volume ( EDV ) = Isi diastolic akhir = ± 120 – 130 ml
End Systolic Volume ( ESV) = Isi sistolik akhir ± 50 – 60 ml
Stroke Volume (SV)
Isi sekuncup = Jumlah darah yang dipompa ventrikel kiri / kanan (1x pompa)
Dewasa sehat istirahat ± 70 ml
SV = EDv – ESV
70 ml = 120 ml – 50 ml
jantung dapat beradaptasi terhadap beban yang diberikan
àBerlaku hukum “Frank – Starling : “ Semakin kuat jantung diregang (makin besar volume ventrikel) semakin kuat pula kontraksiinya”.
Cardiac Output (CO)
Curah jantung = jumlah darah yang dipompa jantung dalam 1 menit
SV x HR = CO
70 ml x (72x/min) = 5000 ml/min

2.8.Pengaturan Fungsi Jantung


Dalam keadaan istirahat, setiap menitnya jantung hanya akan memompa 4-6 liter darah.

Dua alat dasar yang mengatur volume darah yang dipompakan oleh jantung :

a) Pengaturan Intrinsik
Heterometric Autoregulation
Pengaturan terhadap perubahan panjang serabut otot jantung.
Hal ini berkaitan dengan hukum Frank-Starling yang terkait dengan EDV.
Kemampuan intrinsic jantung untuk beradaptasi terhadap volume yang meningkat akibat aliran masuk darah, disebut sebagai mekanisme Frank-Starling dari jantung.
Secara mendasar, mekanisme Frank-Starling berarti semakin besar otot jantung diregangkan selama pengisian, semakin besar kekuatan kontraksi dan semakin besar pula jumlah darah yang dipompa ke dalam aorta.
Dalam batas-batas fisiologi, jantung akan memompa semua darah yang kembali ke jantung melalui vena.
Karena peningkatan pemompaan, ventrikel secara otomatis akan memompa darah tambahan ke dalam arteri
Homeometric Autoregulation
Pengaturan tanpa ada perubahan panjang serabut otot jantung.
Hal ini berkaitan dengan perubahan metabolisme otot jantung dimana metabolisme akan meningkat.
Kekuatan elemen kontraktil juga meningkat.
Faktor yang dapat meningkatkan daya pompa jantung bila volumenya meningkat, yaitu peregangan dinding atrium kanan secara langsung akan meningkatkan frekuensi denyut jantung sebesar 10-20 persen.

b) Saraf Otonom
Simpatis / Simpatetik
perangsangan simpatis yang kuat dapat meningkatkan frekuensi denyut jantung pada manusia dewasa muda dari frekuensi normal sebesar 70 kali denyut per menit menjadi 180-200.
Perangsangan simpatis ini meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung sampai dua kali normal sehingga akan meningkatkan volume darah yang dipompa dan meningkatkan tekanan ejeksi.
Sebaliknya, bila aktivitas system saraf simpatis ditekan sampai di bawah normal, keadaan ini akan menurunkan frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi otot ventrikel sehingga akan menurunkan tingkat pemompaan jantung sampai sebesar 30 persen di bawah normal.
Parasimpatis / parasimpatetik
Perangsangan serabut saraf parasimpatis di dalam nervus vagus yang kuat pada jantung saat menghentikan denyut jantung selama beberapa detik, tetapi biasanya jantung akan mengatasinya dan berdenyut dengan kecepatan 20-40 kai per menit selama perangsangan parasimpatis terus berlanjut.
Perangsangan vagus yang kuat dapat menurunkan kekuatan kontraksi otot jantung sebesar 20-30 persen.
Serabut-serabut vagus didistribusikan terutama ke atrium dan tidak begitu banyak ke ventrikel, tempat terjadinya tenaga kontraksi yang sebenarnya.
Pengaruh Ion Kalium dan Kalsium
Pengaruh ion Kalium
Kelebihan ion kalium dalam cairan ekstrasel akan menyebabkan jantung menjadi mengembang dan lemas dan juga membuat frekuensi denyut jantung menjadi lambat.
Jumlah ion kalium yang terlalu besar juga akan menghambat konduksi impuls jantung yang berasal dari atrium menuju ke ventrikel melalui AV node.
Pengaruh Ion Kalsium
Kelebihan ion kalsium akan menyebabkan jantung m engalami ontraksi spastis.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh langsung dari ion-ion kalsium dalam mengawali proses kontraksi jantung
Pengaruh Suhu
Peningkatan suhu tubuh akan meningkatkan frekuensi denyut jantung, kadang-kadang dua kali lebih cepat dari frekuensi denyut normal.
Contoh : ketika menderikta demam, saat tubh berolahraga, dsb.
Penurunan suhu tubuh sangat menurunkan frekuensi denyut jantung, sehingga turun sampai serendah beberapa denyut per menit.
Contoh : kematian akibat hipotermia
Penyebab pengaruh ini kemungkinan karena panas meningkatkan permeabilitas membrane otot jantung terhadap ion yang mengatur frekuensi denyujt jantung menghasilkan peningkatan proses perangsangan.
Peningkatan suhu yang terlalu lama akan melemahkan system metabolic jantung dan akhirnya menyebabkan kelemahan.

2.9.Suara Jantung


Asal : Suara katub jantung
Normal dapat di ndengar dengan stetoskop yang di tempelkan di dindidng dada
Suara I (lub) : Penutupan katub AV
Suara rendah lembut
Pada awal systole dan kontraksi ventricular isovolumetrik
Penutupan katub AV :
a)Katub mitral : ICS V, medioclaviculer kiri atau “ apex cordis”
b)Katub tricuspid : ICS V, pada sentral kanan]


Suara II (dub) : Penutupan katub semilinar
Suara lebih keras
Pada awal diastole dan relaksasi ventricular isometric
Penutupan katub semilunar

a)Katub aorta : ICS II<>à membersihkan cairan tubuh dari benda asing sebelum masuk sirkulasi darah. Bila buntu (parasit, cacing, radioterapi, dsb) Dalam airan interstitial Pengaturan Sistem Sirkulasi Humoral à sehingga jumlah cairan darah dapat dipertahankan Akhiran aliran limfatik masuk kembali V. Subclavia sinistra Sepanjang aliran dilengkapi dengan kelenjar getah bening à sirkulasi darah à menampung / kembalikan sebagai cairan yang alami ekstravasasi pada kapiler à resisten vessels

3.Pertukaran zat(nutrisi, hormone, elektrolit, cairan) antara darah dan cairan 4.Mengumpulkan dan menampung darah kapiler kembali ke jantung Getah bening (limfatik) Saluran limfatikà dumping vessels

2.Mengatur jumlah volume pengaliran melaliu perubahan tahanan sebagai respon kebutuhan jaringan à darah bersih

Fungsi :

1.Meredam fluktuasi tekanan darah akibat pompa jantung à darah kotor Jantung kiri à seluruh tubuh Jadi : jantung kanan à katub aorta à ventrikel kiri à katub mitral à atrium kiri à paru à katub pulmonalà ventrikel kanan à katub triuspidal à jantung Jalannya peredaran : atrium kanan à paru à jantung 2.Peredaran darah kecil (pulmonal) : jantung à seluruh tubuhà sel / jaringan target Suhu Keseimbangan (homeostatik) kebutuhan sel Proteksi Fisiologi Sistem Sirkulasi Pembuluh darah : Adalah prasarana jalan bagi aliran darah Peredaran darah ada 2 : 1.Peredaran darah besar (sistemik) : jantung àpada sternal kanan b)Katub pulmonal : ICS II, pada sternal kiri

Suara III (gallop) : irama mendua terjadi waktu pengisian cepat ventrikel, sehingga disebut juga gallop ventrikel. biasanya suara iv ini ditemukan pada anak-anak dan remaja, karena ada kelainan fungsi jantung terutama kegagalan ventrikel. bunyi jantung ketiga sanagt berdekatan dengan suara jantung kedua

Suara IV (gallop atrium) terjadi waktu sistolik atrium, sangat pelan atau tidak terdengar sama sekali, biasanya timbul sesaat sebelum bunyi jantung I. terdengar bila resistensi vebtrikel terhadap pengisian atrium meningkat akibat berkurangnya peregangan dinding ventrikel atau peningkatan isi ventrikel Suara lain Sering merupakan tanda penyakit jantung 1.Murmur sistolik : insufiensi katub AV stenosis katub aorta/pulmonal 2.Murmur diastolic : stenonis katub av insufiensi katub aorta/pulmonal

Hubungan antara bunyi jantung dengan pompa jantung Pada waktu katup tertutup, daun katup dan cairan disekelilingnya bergetar oleh karena adanya perbedaan tekanan yang timbul dengan tiba-tiba, sehingga menghasilkan suara yang menjalar melewati dada ke semua jurusan Bila ventrikel berkontraksi,terdengar suara yang disebabkan oleh penutupan katup A V, getaran tersebut nadanya rendah dan berlangsung relative lama dikenal sebagai bunyi jantung pertama Bila katup aortadan katup pulmonalis menutup pada akhir sistolik, akan terdengar bunyi mengatup yang relative cepat, sebab katup-katup ini menutup dengan cepat dan disekelilingnya hanya bergetar untuk suatu periode waktu yang singkat dikenal sebagai bunyu jantung kedua Bila atrium berdenyut, kadang- kadang terdengar bunyi atrium yang disebabkan oleh getran yang berhubungan dengan alran darah yang masuk ke ventrikel Bunyi jantung ketiga, terjadi kira-kira pada akhir sepertiga pertama dari fase diastolic yang disebabkan oleh darahyang mengalir masuk kedalam ruang ventrikel yang hampir penuh dengan bunyi bergemuruh


2.10.Sistem Sirkulasi

Fungsi Transportasi Memenuhi kebutuhan sel (O2, bahan makanan, air, dsb) Menghilangkan metabolit (CO2, ion H) Regulasi Hormonal : kelenjar & Mengatur kecepatan aliran (flow) darah (pada arteri hingga arteriole). Arteri merupakan pembuluh darah yang mempunyai diameter yang besar, berdinding tebal dan elastis sehingga memungkinkan untuk mengangkut darah dengan tekanan yang sangat tinggi. Fungsi : Saluran atau pensuplai darah ke seluruh tubuh. Pressure Reservoir, yaitu mempertahankan aliran ke jaringan saat diastol.

Terdapat 4 macam, yaitu :

Arteriole : Merupakan cabang-cabang halus dari arteri. Memiliki lapisan yang terdiri atas : TUNIKA INTIMA Selapis endotel, yang terdiri dari epitel selapis pipih. Jaringan sub-endotel terdiri atas jaringan fibro elastis yang tipis, kadang tidak ada. Sabut elastis belum berupa membrana elastika, hanya berupa anyaman. TUNIKA MEDIA Terdiri dari 2 – 5 lapis otot polos. TUNIKA ADVENTITIA Sangat tipis, terdiri atas jaringan ikat kendor.

Arteri Kecil : Memiliki lapisan yang terdiri atas : TUNIKA INTIMA Selapis endotel, yang terdiri dari epitel selapis pipih. Jaringan sub-endotel tidak jelas, terdiri dari jaringan fibro elastis. Membrana elastika interna jelas, terdiri dari kumpulan sabut-sabut elastis, yang pada potongan melintang tampak berkelok-kelok seperti cacing. TUNIKA MEDIA Terdiri atas 6 – 40 lapis otot polos. TUNIKA ADVENTITIA Membrana elastika eksterna belum tampak. Terdiri atas jaringan ikat kendor yang mengandung sabut-sabut elastis yang teranyam kendor.

Arteri Sedang : Arteri ini dikontrol oleh sistem saraf otonom, yang dapat menambah atau mengurangi aliran darah ke daerah tertentu. Memiliki lapisan yang terdiri atas : TUNIKA INTIMA Selapis endotel, yang terdiri dari epitel selapis pipih. Jaringan sub-endotel tipis, terdiri dari jaringan fibro elastis. Membrana elastika interna sangat jelas, terdiri dari kumpulan sabut-sabut elastis, yang pada potongan melintang tampak berkelok-kelok seperti cacing. TUNIKA MEDIA Lapisan otot polos sangat tebal sehingga disebut arteri type muskuler. TUNIKA ADVENTITIA Terdiri atas jaringan ikat kendor. Pada perbatasan dengan tunika media, tampak jelas membrana elastika eksterna yang terdiri atas kumpulan sabut-sabut elastis, yang pada potongan melintang tampak berkelok-kelok seperti cacing. Arteri Besar Arteri ini terdapat pada aorta dan arteri pulmonalis. Memiliki lapisà Bersifat otonomik, dapat mengalami relaksasi (vasodilatasi) atau kontraksi (vasokonstriksi). àFaktor Kimiawi (local) Vasokonstritor : Ca Vasodilator : K, Mg, Na, Asetat


2.11.Komponen Sistem Sirkulasi

1.Pembuluh Darah Merupakan pipa darah, di mana di dalamnya terdapat sel-sel darah dan cairan plasma yang mengalir ke seluruh tubuh. Strukturnya terdiri atas : a.ARTERI Pembuluh darah yang memiliki otot polos. Jaringan yang metabolismenya berlangsung lambat (seperti epidermis dan kornea mata) hampir tidak memiliki kapiler. Memiliki sel perisit / sel adventitia / sel perivaskuler, yaitu sel mesenkim dengan tonjolan sitoplasma yang panjang melingkari sebagian sel-sel endotel dan menyelubungi membrana basalis dan memiliki potensi untuk membentuk sel-sel yang lain. Terdapat 2 jenis kapiler, yaitu : Kapiler Kontinu ( Kapiler Type I ) Endotel tidak berlubang-lubang. Hubungan antar sel : tight junction. Terdapat pada otot, hepar, paru, otak. Kapiler Fenestra ( Kapiler Type II ) Endotel berlubang-lubang. Hubungan antar sel : gap junction. Terdapat pada pleksus coroideus, usus, glomerulus ginjal, dan kelenjar endokrin. Terdapat 2 cabang, yaitu : Arteriole Pre Kapiler Terletak di antara kapiler dan arteriole. Terdiri atas endotel dan selapis otot polos. Venule Post Kapiler Terdiri atas endotel dan sedikit jaringan ikat. Pada sediaan sulit dibedakan dengan kapiler. Memiliki bentuk khusus yang disebut SINUSOID, yaitu kapiler yang melebar, berdekatan dengan sel-sel parenkim dan berhubungan dengan jaringan sekitarnya. Dindingnya berbentuk tidak teratur dan terdiri atas selapis endotel yang agak kendor. Sinusoid ini terdapat pada hepar, lien, kelenjar endokrin, dan mukosa cavum nasi.

d.VASKULARISASI JANTUNG Aliran Arteri Arteri coronaria dextra dan arteri coronaria sinistra akan menyediakan darah yang berasal dari sinus aorticus dextra dan sinus aorticus sinistra kepada jantung. Pembuluh darah ini dipelihara oleh serat-serat sensoris dan autonom dari plexus coronarius. Mereka akan memberikan darah pada epikardium, kemudian sebagian besar akan memberikan darah pada myokardium. Sebagian besar arteri akan mengalirkan kembali darahnya yang telah terpakai melalui vena, namun darah ini dapat juga dialirkan melalui sinusoid-sinusoid myocard atau melalui saluran-saluran Thebesii langsung ke dalam ruangan jantung. Arteri coronaria dextra dan sinistra Arteria Coronaria Dextra Merupakan cabang langsung aorta yang keluar dari sinus aortae dexter, kemudian berjalan dalam sulcus coronaries di bawah auricula dextra mengelilingi jantung ke arah posterior.

Cabang-cabangnya yaitu : Ramus coni arteriosi Ramus nodi sinuatrialis Ramus marginalis dexter Ramus interventricularis posterior Ramus transversus Ramus nodi atrioventricularis Arteria Coronaria Sinistra Arteri ini keluar dari sinus aortae sinister, kemudian berjalan di antara arteri pulmonalis dengan auricula sinistra dan akhirnya mengeluarkan cabang-cabang, yaitu : Ramus interventricularis anterior Ramus circumflexus Ramus nodi sinuatrialis Ramus nodi atrioventricularis Aliran Vena Pola jalan vennae cordis pada umumnya sama dengan arteri-arterinya, hanya vena berjalan lebih superficial. Sebagian besar vennae cordis bermuara ke dalam sinus coronarius, yang terletak pada sulcus atrioventricularis di permukaan posterior jantung, dan dari tempat ini darah baru dialirkan ke dalam atrium dextrum. Vena cordis yang bermuara ke dalam sinus coronarius, yaitu: V. cordis magna V. cordis media V. cordis parva V. cordis posterior V. cordis obliqua Marshalli Vennae yang langsung bermuara ke dalam ruang-ruang jantung, yaitu : Vv. cordis anterior Vv. cordis minimae Thebesii Aliran Limfa Pembuluh-pembuluh limfe jantung jumlahnya banyak dan tersebar di mana-mana, baik di dalam jaringan myokardium maupun di permukaannya. Pembuluh-pembuluh ini disalurkan melalui 2 buah saluran limfe besar ke nodi lymphatici mediastinalis anteriores,à Jaringan yang menggunakan banyak O2 → anyaman kapiler sangat banyak. àVenous Return dipengaruhi oleh : Pompa kontraksi otot skelet Inspirasi Tekanan intra-abdominal Rangsangan simpatis (vasokonstriksi) Tonus otot polos meningkat → venous return meningkat → pengisian jantung meningkat → tekanan darah meningkat.

Terdapat 4 macam, yaitu : Venule Merupakan pembuluh darah balik kecil yang menghubungkan kapiler dengan vena. Diagnosa venule tergantung pada arteri pasangannya.

Memiliki lapisan yang terdiri atas :

TUNIKA INTIMA Dilapisi selapis endotel Jaringan sub-endotel tidak jelas

TUNIKA MEDIA Tipis, hanya terdiri dari 1 – 3 lapis otot polos

TUNIKA ADVENTITIA Relatif lebih tebal Vena Kecil dan Vena Sedang Tidak ada struktur yang khas Kedua vena ini sulit dibedakan sehingga diagnosa tergantung pembuluh arteri pasangannya. Memiliki lapisan yang terdiri atas : TUNIKA INTIMA Dilapisi oleh selapis endotel. Jaringan sub-endotel tipis atau tidak ada. Membrana elastika interna tidak ada. TUNIKA MEDIA Vena kecil : sangat tipis, kadang tidak tampak sehingga seolah intima langsung menyambung pada adventitia. Vena sedang : tunika media tampak jelas, namun jauh lebih tipis dari arteri pasangannya. TUNIKA ADVENTITIA Membrana elastika eksterna tidak ada. Sedikit otot polos dengan arah membujur. Vena Besar Vena ini terdapat pada vena cava inferior atau superior dan vena pulmonalis. Memiliki lapisan yang terdiri atas : TUNIKA INTIMA Selapis endotel Jaringan sub-endotel agak tebal, kadang terdapat sabut otot polos dengan arah membujur. TUNIKA MEDIA Tipis, kadang tidak tampak. TUNIKA ADVENTITIA Paling tebal, terdapat otot polos dengan arah membujur pada sediaan dengan potongan melintang. Membrana elastika eksterna tidak ada. Terdapat katub yang disebut Katub Vena, yaitu : Merupakan lipatan intima. Terdapat terutama pada extremitas. Pada cranium, vena tidak memiliki katub. Pada thorax dan abdomen, vena kadang mempunyai katub, kadang tidak.

Perbedaan antara Arteri dan Vena yang sama ukurannya : PEMBEDA ARTERI VENA Lumen lebih kecil lebih besar Dinding lebih tebal lebih tipis Jaringan elastis dan muskuler Lebih banyak lebih sedikit Penampang bulat tidak teratur Katub tidak ada ada dan tidak Membrana Elastika Interna jelas tidak jelas c.KAPILER Merupakan pembuluh darah yang terkecil atau sangat halus yang menghubungkan arteriole dengan venule. Merupakan jaringan tubuh yang paling panjang. Bila dibentangkan, panjangnya akan mencapai 25.000 – 60.000 mil. Fungsi : pertukaran bahan secara difusi melalui ruang antar sel. Dilapisi oleh selapis endotel. Sitoplasma memiliki vesicle pinocytotik. Diikuti oleh makrofag. Tempat pertukaran bahan : cairan intravaskuler – cairan interstitial. Dinding sangat tipis sehingga memungkinkan pertukaran zat-zat nutrisi dan zat-zat lain (seperti oksigen dan karbondioksida) antara darah dan sel-sel tubuh, serta perpindahan hasil metabolisme dari jaringan ke dalam darah. Jumlah kapiler pada berbagai jaringan tubuh berbeda-beda, tergantung kebutuhan O2 dan zat-zat nutrisi lain. àan yang terdiri atas : TUNIKA INTIMA Selapis endotel, yang terdiri dari epitel selapis pipih. Jaringan sub-endotel sangat jelas, terdiri dari jaringan fibro elastis. Membrana elastika interna tidak jelas karena sabut-sabut elastis menyebar dan tersusun seperti anyaman jala yang disebut fenestrated elastic membrane, yang berlanjut ke tunika media. TUNIKA MEDIA Terdiri atas 40 – 60 lapis otot polos yang tersusun berselang-seling dengan fenestrated elastic membrane, seperti kue lapis. TUNIKA ADVENTITIA Tipis, terdiri atas jaringan ikat kendor. Membrana elastika eksterna tidak jelas. Memiliki vasa vasorum, yaitu pembuluh darah kecil (kapiler atau arteriole pre kapiler) yang memberi makan pada pembuluh darah. Memiliki nervi vasorum, yaitu sabut-sabut saraf yang memberi persarafan pada pembuluh darah. b.VENA Fungsi : mengumpulkan dan menampung darah kapiler, kemudian mengalirkannya kembali menuju ke jantung. Memiliki otot polos Dinding tipis, karena tekanan darah vena 1/10 tekanan darah aorta. Jaringan elastis sedikit, karena aliran darah vena konstan. Memiliki katub untuk melancarkan aliran darah yang melawan gaya berat sehingga tidak terjadi aliran yang berbalik. Terletak pada daerah antara otot dengan dinding yang tipis sehingga sirkulasi vena lebih mudah. Mudah diregangkan sehingga dapat berfungsi sebagai reservoir. Pada sediaan, dinding vena tampak lebih kendor. Tunika media tidak berkembang. Tunika adventitia lebih tebal dan lebih dominan. Otot polos vena (otonomik) dapat mengalami relaksasi (vasodilatasi) atau kontraksi (vasokonstriksi), yang diperlukan untuk mengatur kecepatan aliran / flow darah (venous return) untuk pengisian jantung. yaitu : Lnn. mediastinalis anterior dexter, menyalurkan limfa dari bagian kanan jantung mengikuti jalannya arteri coronaria dextra. Lnn. mediastinalis anterior sinistra, menyalurkan limfa dari bagian kiri jantung, berjalan pada permukaan truncus pulmonalis. 2.Sistem Limfatik Merupakan suatu sistem saluran berlapiskan endotel dengan dinding tipis yang mengandung cairan dari ruang-ruang jaringan dan mengembalikannya ke dalam darah. Cairan tersebut disebut cairan limfe, yang hanya mengalir dalam 1 arah, yaitu ke arah jantung. Saluran limfatik berfungsi untuk menampung atau mengembalikan sebagian cairan yang mengalami ekstravasasi pada kapiler ke sirkulasi darah sehingga jumlah cairan darah dapat dipertahankan. Akhir aliran limfatik masuk kembali ke vasa subclavia sinistra. Sepanjang aliran dilengkapi dengan kelenjar getah bening untuk membersihkan cairan tubuh dari benda asing sebelum masuk sirkulasi darah. Kapiler limfe berasal dari berbagai jaringan, sebagai pembuluh halus yang terdiri atas 1 lapis endotel dan lamina basal yang tidak utuh. Pembuluh-pembuluh limfe tipis secara berangsur-angsur bergabung dan akhirnya membentuk 2 pembuluh besar, yaitu duktus torasikus dan duktus limfatikus kanan, dan masing-masing bermuara ke perbatasan antara vena jugularis kiri dan vena subclavia kiri, serta bermuara ke pertemuan vena subclavia kanan dengan vena jugularis interna kanan.


2.12.Hipertensi

Pengertian Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Hipertensi ada 2 jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan anak ginjal, dll. Akibat Fisiologis Hipertensi Organ yang paling sering menjadi target kerusakan akibat Hipertensi antara lain :

Otak : menyebabkan stroke

Mata : menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan

Jantung : menyebabkan Penyakit Jantung Koroner (termasuk Infark jantung), Gagal Jantung

Ginjal : menyebabkan Penyakit Ginjal Kronik, Gagal Ginjal Terminal Klasifikasi Hipertensi


TEKANAN DARAH NORMAL : Tekanan Sistolik <> 160 mmHg dan/atau Tekanan Diastolik > 100 mmHg


Penyebab Hipertensi

1.Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi).
Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah.Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).Penyebab hipertensi lainnya yang jarang adalah feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin (adrenalin) atau norepinefrin (noradrenalin).Kegemukan (obesitas), gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga), stres, alkohol atau garam dalam makanan; bisa memicu terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang diturunkan. Stres cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu, jika stres telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal.

2.Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain.


Penyebab :


Kelainan Hormonal
1.Hiperaldosteronisme
2.Sindroma Cushing
3.Feokromositoma
Obat-obatan
1.Pil KB
2.Kortikosteroid
3.Siklosporin
4.Eritropoietin
5.Kokain
6.Penyalahgunaan alkohol
7.Kayu manis (dalam jumlah sangat besar)
Penyebab Lainnya
1.Koartasio aorta
2.Preeklamsi pada kehamilan
3.Porfiria intermiten akut
4.Keracunan timbal akut.

Terapi Hipertensi


1.Penurunan berat badan
Penurunan berat badan tampaknya mengurangi tekanan darah, mungkin dengan mengurangi beban kerja jantung sehingga kecepatan denyut jantung dan volume sekuncup juga berkurang

2.Olahraga
Olahraga meningkatkan kadar HDL yang dapat mengurangi timbulnya hipertensi yang terkait-aterosklerosis

3.Teknik relaksasi
Dapat mengurangi denyut jantung dan TPR dengan cara menghambat respon stress saraf simpatis

4.Berhenti merokok
Penting untuk mengurangi efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai organ dan dapat meningkatkan kerja jantung

5.Diuretic
Bekerja melalui berbagai mekanisme untuk mengurangi curah jantung dengan menyebabkan ginjal meningkatkan ekskresi garam dan airnya


6.Penghambat saluran kalsium
Dapat menurunkan kontraksi otot poos jantung dan atau arteri dengan menginterfensi influks kalsium yang dibutuhkan untuk kontraksi
Sebagian penghambat saluran kalsium bersifat lebih spesifik untuk saluran lambat kalsium otot jantung; sebagain yang lain lebih spesifik untuk saluran kalsium otot polos vaskular

7.Penghambat enzim pengubah angiotensin II
Berfungsi untuk menurunkan angiotensin II dengan menghambat enzim yang diperlukan untuk mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II
Hal ini menurunkan tekanan darah dengan secara langsung menurunkan TPR, dank arena angiotensin II diperlukan untuk sintesis aldosteron, maupun dengan meningkatkan pengeluaran natrium melalui urine sehingga volume plasma dan curah jantung menurun.

8.Antagonis reseptor – beta
Terutama penyekat β₁ selektif, bekerja pada reseptor beta di jantung untuk menurunkan kecepatan denyut dan curah jantung

9.Antagonis reseptor – alfa
Menghambat reseptor alfa di otot polos yang secara normal berespons terhadap rangsangan simpatis dengan vasokonstriksi. Hal ini akan menurunkan TPR

10.Vasodilator arteriol
Akan langsung menurunkan TPR
Pengaruh Hipertensi terhadap Perawatan Gigi
Pada penderita hipertensi sebelum pelaksanaan perawatan gigi maka seharusnya dilakukan kontraksi terlebih dahulu
Selain itu perlu juga ditentukan apakah pembedahan dapat dilakukan di klinik/di praktek pribadi/ di rumah sakit
Penderita perlu diberi obat penenang sehari sebelum tindakan pembedahan dilakukan untuk mengatasi stress yang mungkin timbul sehingga dapat menaikkan tensi
Pembedahan dapat dilakukan setelah keadaan penderita rileks
Bahan anastesi local yang terbaik tentunya bahan yang tidak mengandung vasokonstriktor ( adrenalin) karena untuk menghindari darah yang keluar terlalu banyak

Hipertensi Maligna
Merupakan hipertensi kronik yang dapat masuk kedalam fase percepatan, dengan tanda-tanda meliputi tekanan diastolic lebih dari 120mmH, yang disertai komplikasi pada mata berupa pendarahan retina dengan atau tanpa papiledema, pendarahan otak,kegagalan jantungn, dan kegagalan fungsi ginjal yang berat
Tanpa pengobatan akan bersifat fatal dalam waktu kurang dari 2 tahun (bisa 3-6 bulan)
Perkembangannya dapat dihentikan dan dapat dipuluhkan dengan terapi antihipertensi yang sesuai
Obat antihipertensi ini haruslah esensial ditujukan kepada mekanisme penekanan aktivitas pusat vasomotor ataupun umum, menekan frekuensi “sliding myocontractile element” did ala otot-otot pembuluh darah dan jantung dengan menghambat masuknyaion kalsium ke dalam ruang intrasel, mncegah reabsorbsi ion natrium di bagian tubulus ginjal dan menghancurkan peranan angiotensin dengan memakai ‘angiotensin converting enzyme inhibitor’ sehingga akan mengurangi gaya-gaya regang terhadap dinding endotel


KESIMPULAN
Sistem kardiovaskular adalah system yang berfungsi untuk mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh dan menyalurkan kembali ke dalam jantung
system kardiovaskular terdiri atas jantung dan system sirkulasi
jantung merupakan komponen system sirkulasi yang berfungsi untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh dengan cara berkontraksi dan berelaksasi melalui siklus-siklus jantung.
siklus jantung meliputi fase systole(berkontraksi) dan fase diastole(relaksasi)
jantung merupakan organ yang bersifat irritability, contractility, conductivity, dan ritmicity.
lapisan jantung ada 4, yaitu epikardium, miokardium, endokardium, pericardium. antara pericardium dan epikardium terdapat cavum kardii yang berisi cairan pelicin untuk menahan gesekan pada saat jantung memompa.
secara histologis jantung terdiri dari 2 ruangan, yaitu atrium dan ventrikel. antara atrium dan ventrikel dipisahkan oleh annulus fibrosus dan dihubungkan oleh AV node.
kerja jantung dapat diatur melalui 2 mekanisme yaitu pengaturan intrinsic dan saraf otonom.
system sirkulasi terjadi dalah pembuluh darah, getah bening, serta dalam cairan interstisial.
system sirkulasi ini berfungsi untuk transportasi, regulasi, serta proteksi.
system sirkulasi terdiri dari arteri, vena, dan kapiler
system sirkulasi dapat diatur melalui pengaturan humoral, hormonal, dan pengaturan local.
kelaianan pada system kardiovaskular dapat menimbulkan beberapa penyakit, salah satunya adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.
hipertensi dapat disebabkan oleh kelebihan beban kerja jantung, tekanan yang tinggi yang dapat menyebabkan rupturnya pembuluh darah di otak, kelebihan aldosteron, tekanan yang tinggi menyebabkan berbagai pendarahan di ginjal, akibat pencangkokan ginjal, volume cairan ekstraselular yang berlebihan
hipertensi dapat menyebabkan beberapa penyakit, antara lain kerusakan vascular, stroke, skelerosis dinding arterior, infark miokard, daln lain-lain.
hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelas, yaitu hipertensi essensial dan hipertensi sekunder.













DAFTAR PUSTAKA
Junquera L.C, Carnaero J dan Kelley R.O. 1995.Histologi Dasar. 8th.EGC
Liebgott B. 1995. Dasar – Dasar Anatomi Kedokteran Gigi. EGC
Putz ad Pubzt. Sobotta. Atlas Anatomi Manusia.20ed.EGC
Ganong, W. 2001. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 17. EGC. Jakarta
Guyton, A & Hall, J. 2002. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. EGC. Jakarta
Masud, Ibnu.1989. Dasar-Dasar Fisiologi Kardiovaskuler. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Silbernagl S, Lang. 2000. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. EGC.
http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/farmakologi.pdf

http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=1&iddtl=4

http://www.medicastore.com/cybermed/detail_pyk.php?idktg=1&iddtl=5

http://www.alwia.com/jantunganda.html

http://www.prodia.co.id/info_terkini/isi_hipertensi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_darah_tinggi

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1095906071,67725,








extracted from here

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

My Fanpage [Sudi-sudikan LIKE]

Click! Click!